Rabu, 30 Oktober 2013

Benarkah Kita Hamba Allah?

Dalam banyak kesempatan, kita menyatakan diri sebagai hamba Allah. Dulu, jika orang mau menyumbang tapi tak ingin diketahui namanya, ditulis dengan NN (No Name). Saat ini, kita menggantinya dengan “hamba Allah”. Tujuan awalnya memang untuk menghindari riya’.
Tapi, perkataan seperti itu bisa membuat diri kita pamer kepada orang lain bahwa kita ini orang shaleh. Kalau kita menyumbang ke suatu badan amal, yayasan atau yang lain, kita bisa tergoda untuk mengatakan dengan sefasih dan semantap mungkin, “Nama saya tidak perlu ditulis. Tulis saja dari hamba Allah.”
Berdasarkan ilmu tajwid, lafazh “Allah” dibaca tafkhîm (tebal) karena lam Jalâlah didahului fathah. Kalau memang itu yang kita lakukan—kita mengucapkan lafazh “Allah” semantap mungkin supaya terlihat seperti orang alim—apakah benar kita ini hamba-Nya? Marilah kita lihat apakah kita memang hamba Allah atau bukan.

Yang Manakah Anda ....?

Siapakah orang yang sibuk ?
Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil pusing akan waktu shalatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.

Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata, "Ya Rabbi Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan Tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada senantiasa menumpuk-numpukkan harta.

Menyikapi Musibah

Kita wajib beriman bahwa musibah apa pun seperti gempa bumi, banjir, wabah penyakit, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita pun wajib menerima ketentuan Allah ini dengan lapang dada (ridho). Allah SWT berfirman :

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)

Kita pun wajib menerima taqdir Allah ini dengan rela, bukan dengan menggerutu atau malah menghujat Allah SWT. Misalnya dengan berkata,”Ya Allah, mengapa harus aku? Apa dosaku ya Allah?” Hujatan terhadap Allah Azza wa Jalla ini sungguh kurang ajar dan tidak sepantasnya, sebab Allah SWT berfirman :

“Dia [Allah] tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS al-Anbiyaa` [21] : 23)

SAKIT YANG DI IKUTI DENGAN KESABARAN

Dan, di antaRa tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang beRlayaR) di laut sepeRti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu teRhenti di peRmukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu teRdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap ORang yang beRsabaR dan banyak beRsyukuR".
[Asy-SyuRa, 26 : 32-33]



Sakit = Menggugurkan Kesalahan

  • Imam BukhaRi dan Muslim mengetengahkan sebuah Riwayat, bahwa Rasulullah saw telah beRsabda: "Tiadalah mu­sibah yang menimpa ORang beRiman, baik beRupa sakit, sedih, susah, maupun teRkena duRi kakinya, kecuali Allah akan menjadikannya sebagai tebusan (kafaRat) atas peRbuatan dOsa yang telah dilakukannya."
  • DaRi Ummu Al-Ala’, dia beRkata : "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau beRkata. ‘GembiRakanlah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya ORang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kOtORan emas dan peRak". (Isnadnya Shahih, ditakhRij Abu Daud, hadits nOmOR 3092)
  • “Tidaklah seORang muslim mendeRita sakit kaRena suatu penyakit dan juga lainnya, melainkan Allah mengguguRkan kesalahan-kesalahannya dengan penyakit itu, sebagaimana pOhOn yang mengguguRkan daun-daunnya". (DitakhRij Al-BukhaRi, 7/149. Muslim 16/127)
SabaR di kala sakit = Penghuni SuRga
  • DaRi Atha’ bin Abu Rabbah, dia beRkata. "Ibnu Abbas peRnah beRkata kepadaku. ‘Maukah kutunjukkan kepadamu seORang wanita penghuni sORga ? Aku menjawab. ‘Ya‘. Dia (Ibnu Abbas) beRkata. "Wanita beRkulit hitam itu peRnah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seRaya beRkata. ‘Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auRatku) teRbuka. Maka beRdOalah bagi diRiku. Beliau beRkata. ‘Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa beRsabaR dan bagimu adalah sORga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa beRdO’a sendiRi kepada Allah hingga Dia membeRimu fiat’. Lalu wanita itu beRkata. ‘Aku akan beRsabaR. Wanita itu beRkata lagi. ‘Sesungguhnya (auRatku) teRbuka. Maka beRdO’alah kepada Allah bagi diRiku agaR (auRatku) tidak teRbuka’. Maka beliau pun beRdOa bagi wanita teRsebut". (DitakhRij Al-BukhaRi 7/150. Muslim 16/131)
Dicatat amal di kala sehat

Kiat Ketika Sakit

Hidup manusia mengalami pasang surut, terka­dang senang terkadang
susah, terkadang beruntung di kali yang lain merugi, terkadang sehat 
di kali yang lain menderita sakit. Diantara kebahagian manusia ialah
memperoleh per­tolongan ketika sedang me­ngalami kesulitan, mendapat
kelonggaran ketika dalam kesempitan,  dikunjungi sahabat ketika
se­dang sakit. Menengok orang sakit termasuk amalan ibadah yang besar
pahalanya di sisi Allah SWT. 

Rasulullah pernah bersabda: 
Artinya: Barang siapa melawat orang sakit atau me­ngunjungi temannya
seagama, maka terdengarlah panggilan (dari Allah) bahwa engkau adalah
orang budiman, perjalananmu baik dan engkau membangun sendiri mahligai
di surga. (HR. Muslim)

Dalam hal melawat orang sakit, agama Islam memberikan tuntunan
tatakrama sebagai be­rikut: 

1. Mendoakan kepada orang yang sakit agar cepat sembuh, ketika
mengunjunginya. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah sebagai
berikut: La ba`sa `alaika, tahu run insya a Allah

Ayat-ayat (Do'a) Pilihan Dalam Al-Qur'an

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka (Q.S. al-Baqarah [2]: 201).

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas kami dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir (Q.S. al-Baqarah [2]: 250).

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan pada kami yang berat sebagaimana Engkau bebankan pada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan pada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah tolonglah kami terhadap kaum yang kafir (Q.S. al-Baqarah [2]: 286).

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk pada kami, dan karuniakanlah pada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia (Q.S. Ali Imran [3]: 8).

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka (Q.S. Ali Imran [3]: 16).

Manusia Tidak Luput Dari Salah dan Dosa

Manusia itu spt lantai, setiap hari, setiap detik selalu aja ada debu yg menempel dan menjadi kotor. Sebersih apapun seseorang, dia tak akan luput dari kesalahan dan kekeliruan. Baik karena khilaf, lupa, tidak sengaja atau malah di sengaja sekalipun. Namanya juga manusia, tempat salah dan lupa. "Manusia tak luput dari salah" itu benar, tapi JANGAN jadikan itu sbg alasan untuk selalu berbuat kesalahan. KESEMPURNAAN itu yg harus kita cari. Mengerjakan sesuatu dgn sempurna itu yg harus kita lakukan, meski tidak akan pernah bisa sempurna.

****************************


Manusia itu seperti lantai, setiap hari, setiap detik selalu aja ada debu yang menempel dan menjadi kotor. Sebersih apapun seseorang, dia tak akan luput dari kesalahan dan kekeliruan. Baik karena khilaf, lupa, tidak sengaja atau malah di sengaja sekalipun. Namanya juga manusia, tempat salah dan lupa. Al insaanu mahallul khoto wan nisyaan.

Begitupun sebagai umat, tak lepas dari kesalahan dan kekeliruan menempuh jalan kekhilafan dalam mengambil keputusan. Maka di utuslah Nabi dan Rasul yang menunjukkan jalan kebaikan kepada umat. Lalu setelah habis masa kenabian setelah sang penghulu para nabi Muhammad Saw wafat berpindah pula tugas itu kepada umat yang menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Jangan Jadi Lilin, Jadilah Matahari!

Antara dan 

Secara kasat mata dan logika tentu saja tak ada yang menyalahkan judul di atas. Secara, matahari bersinar lebih terang dari pada lilin, dilihat dari segi manfaat, pun matahari adalah jawaranya. Namun, apakah hanya sebatas itu saja diskusi kita kali ini? Tentu saja tidak! kita akan berpetualang ke negeri lilin dan matahari, jauh… sejauh anda memaknainya.

 Baiklah, saya berusaha menghadirkan contoh yang sederhana, bahkan mungkin sangat, sangat, dan sangat sederhana. Why? supaya otak kita (anda dan saya, kalau anda kurang berkenan, biarlah saya seoarang diri T-T) bisa lebih mudah menyerap sekaligus menyimpannya dalam memori yang tak terlupakan (berharap).

Manusia adalah mahluk tertinggi ciptaan Allah, yang mana tujuan sebenar-benarnya adalah mengabdi kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya, “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.’’ (QS. Adz- Dzaariyaat 51:56).
Kemudian, salah satu wujud pengabdian kita kepada Allah yaitu berusaha menjadi manusia terbaik di antara manusia-manusia lainnya. Lalu, bagaimana cara menjadi manusia terbaik? Saya teringat akan sebuah hadits, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain” (H.R. Bukhari). Berdasarkan kutipan hadist tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa salah satu cara untuk menjadi manusia terbaik adalah dengan memberi manfaat paling banyak atau paling besar kepada orang lain.

persoalan kini muncul ketika kita salah memaknai hadits tersebut. maksud saya begini,  misalkan saja kita berada dalam ruang lingkup lembaga dakwah, yang mana tugas kita adalah memberi pengetahuan dan pancaran cahaya islam kepada orang lain, ya! Tentu saja kita akan belomba-lomba berdakwah agar memiliki manfaat paling banyak kepada orang lain serta menyandang status manusia terbaik.
Tanda tanya besarpun muncul, apakah hal-hal yang kita sampaikan kepada orang lain, benar-benar telah kita jalankan? Telah benar kita kerjakan? Apakah bukan hanya sekedar omong kosong? Ketahuilah sahabat, amat besar kebencian Allah terhadap apa-apa yang dikatakan namun tidak kita kerjakan. Tidak percaya? tolong buka QS. Ash- Shaff 61: 3.

Lalu apa hubungannya dengan lilin dan matahari?
Baiklah, menurut saya, kita yang berbuat demikian dapat dikatakan seperti lilin. Ibarat sebuah lilin, ia mampu menerangi sekelilingnya, tapi tahukah anda apa yang terjadi dengan lilin? Ia membakar dirinya sendiri, meleleh dan akhirnya padam. Nah, seperti itulah kita, memberi pencerahan kepada orang lain sedang kita sendiri tidak mengerjakan apa yang kita katakan, sungguh kita adalah orang yang merugi, menceburkan diri ke jurang dosa, mendzhalimi diri sendiri dan akhirnya….
Sungguh berbeda ketika kita bisa mencerahkan diri sendiri sekaligus mencerahkan orang lain, selain tidak melukai diri sendiri justru pahala yang kita dapatkan. Status manusia terbaikpun dapat direngkuh! Ya, Seperti matahari! menjadi matahari, menjadi paling banyak manfaatnya, menerangi seluruh alam tanpa melukai diri sendiri, selalu dinanti-nantikan dan tidak pernah lelah sebagai wujud pengabdiannya kepada Allah Azza Wajallah.
So, jangan jadi lilin, jadilah matahari!

sumber : http://scratchesofaydina.blogspot.com/2010/12/jangan-jadi-lilin-jadilah-matahari.html

Berhenti Mengajari Allah

Rasanya sudah terlalu sering kita mengajari Allah bahkan terkadang harus menyalahkan-Nya saat harapan-harapan dan cita-cita kita yang kita nantikan dan tunggu tidak kunjung datang atau malah hanya kegagalan yang kita raih.
Oleh Ahmad Syukri

Dalam sebuah atsar diriwayatkan oleh Wahb bin Munabbih disebutkan bahwa Allah berfirman: “Hamba-Ku! Taati sajalah apa yang sudah Aku perintahkan kepadamu, dan jangan (sekali-kali) mengajari-Ku terhadap apa saja yang baik untukmu.”
Bagi seorang mukmin sejati yang memiliki ketajaman nurani, tentulah terhindar dari sikap “lancang” dengan mengajari Allah terhadap segala hal yang baik untuknya. Karena memang manusia manapun di dunia ini tidak akan pernah tahu rencana dan skenario Allah ketika Dia menimpakan segala musibah dan masalah kepada hamba-Nya.

Rasanya sudah terlalu sering kita mengajari Allah bahkan terkadang harus menyalahkan-Nya saat harapan-harapan dan cita-cita kita yang kita nantikan dan tunggu tidak kunjung datang atau malah hanya kegagalan yang kita raih. Prasangka-prasangka buruk terhadap Allah melintas di fikiran kita tanpa bisa kita cegah, karena kebodohan dan kelemahan kita dalam memahami hakikat keberadaan kita di dunia ini.

Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 216: “Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui”

Banyak hal di dunia ini yang berada diluar kekuasaan kita, dan kita tidak pernah mampu menghindar dan menolaknya. Hal yang demikian karena memang kita diciptakan hanya untuk tunduk dan patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Saat manusia menderita dengan rezeki yang serba kekurangan (menurutnya) seharusnya bersyukur karena Allah sedang membimbingnya agar selalu menggantungkan harapan dan memohon kepada-Nya. Saat seseorang nestapa karena kehilangan apa saja yang dicintainya selayaknya berbahagia karena pada saat yang sama Allah sedang menuntunnya agar tidak mencintai apapun melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Selama paru-paru ini masih bernafas, jantung ini masih berdetak, darah ini masih mengalir, manusia tidak akan pernah terlepas dari deraan cobaan dan ujian. Karena memang dunia diciptakan sebagai tempat ujian dan akhirat sebagai tempat balasan. Kesenangan sejati hanya akan diraih jika kita sudah menginjakkan kaki di surga. Jika memang dunia ini diciptakan untuk tempat bersenang-senang, maka para nabi seharusnya yang paling berhak mendapatkannya. Lantas, kenapa malah merekalah yang paling banyak dan sering mendapatkan rentetan cobaan dan cabaran.

Semoga sebuah hadits ini akan membuat kita sadar, bersimpuh dan tertunduk malu dihadapan-Nya dan berhenti mengajari-Nya atau menyalahkan ketentuan-Nya saat doa-doa belum terpenuhi dan harapan-harapan yang gagal diraih. Karena memang tidak ada kebetulan dalam kehidupan ini. Sebuah hadits yang riwayatkan oleh imam al-Baihaqi dari sahabat Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat Jibril AS berkata: Wahai Allah, hamba-Mu si fulan penuhilah segala keperluan (yang diminta)nya. Allah pun menjawab: (sudah) biarkan saja hamba-Ku (itu), Sungguh Aku senang mendengar suaranya (saat bermunajat kepada-Ku).

Semoga kita termasuk hamba yang mencintai Allah dan dicintai oleh-Nya. Amin!
Wallahu a’la wa a’lam.

http://www.hadits.net

Berbuat Baik Versi Allah

“Aku Berlindung Kepada Allah dari godaan Iblis – Syaitan yang terkutuk”. ”Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. ”Tambahkanlah kepada kami PetunjukMu, Ya Allah”

A. MENGAPA HARUS SEGERA BERBUAT BAIK ?


Diciptakan sebagai kalifatullah adalah karunia yang besar dan bukan kebetulan
  • Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS.23:115). Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan .khalifah) di bumi itu orang yang akan membu-at kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguh-nya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS.2:30, 27:62)
  • Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS.17:70), Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. (QS.94:4)


Harus bersyukur karena dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, hati, dan nikmat-nikmat lainnya.
  • Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur (QS.16:78), 14:7, 16:114, 93:11, dll)
  • Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. .(QS. 2:172); Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. (QS. 39:66), 8:26; 45:12; 14:37;16:14; 16:114; 29:17; 21:80; 35:12, dll


Wujud bersyukur adalah bekerja / berbuat kebajikan
  • Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.(QS.34:13), 37:60-61, 39:39, dll


Bersyukur atau tidak, kita tetap dimintai tanggung jawab
  • Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (QS.16:93)…pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.(QS.24:24), Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.(QS.36:65),
  • (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurna-kan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan) (QS.16:111, 41:20-22, dll)


Kelak akan menyesal kalau tidak berbuat baik
  • Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS.61:2-3), dll
  • Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami beri-kan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seo-rang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS.63:10),
  • Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun (QS.35:37, 4:18 , 14:44, dll).
  • · Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula).”(QS`6:158)


Karena Allah dapat mematikan kita kapan saja, maka kita harus segera mohon ampun/ tobat dan segera berbuat baik
  • Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji (QS.35:15), … Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki kebu-rukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS.13:11).
  • Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi di-rimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, ………… (QS.17:7). Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng-azab sebelum Kami mengutus seorang rasul (QS.17:15).
  • Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik (QS.17:19, 16:111).
  • Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dise-diakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS.3:133, 51:50)
  • Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerah-kan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.(QS.21:90), mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya (QS.23:61)


B. BAGAIMANA BERBUAT BAIK VERSI ALLAH ?


Apa yang dipakai sebagai pedoman untuk berbuat baik?
  • Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS.2:2), Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini (QS.45:20), sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, (QS.86:13). Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).(QS.2:269),12:111, 27:77, dll
Kepada siapa berbuat baik ?
  • Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguh-nya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.(QS.4:36, dll)
  • Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian .(QS.51:19, dll)
  • Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS 7:56, dll).
Apa saja, berapa besar dan kapan berbuat baik ?
  • dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup (QS.19:31)
  • Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS.63:10),
  • Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS.2:215),
  • ….Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberi-an menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ke-tentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan (QS.2:236). Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan reze-kinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada se-seorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepa-danya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (QS. 65:7), 2:286; 6:135, dll;

Bagaimana cara berbuat baik sehari-hari / setiap (24 jam dikurangi waktu tidur) saat yang diridhai Allah ?


  • Selalu segera membaca Taudz (dalam hati) saat pendengaran, penglihatan, perasaan dan akal berfungsi yang berarti mohon perlindungan kepada Allah dari semua godaan syaitan dan iblis (QS.23:97-98, 7:16-17, 16:98; dll)
  • Selalu segera membaca Alfatihah (QS 1:1-7) (dalam hati) yang terdiri dari:
  • Membaca basmallah yang berarti kita berikrar bahwa kita adalah kalifatullah, wakil dari Allah Yang Maha Pengasih & Penyayang /Maha Pemurah sehingga kita harus pula bersifat pengasih-penyayang /pemurah (QS.96:1-4, 6:12, dll).
  • Membaca hamdallah yang berarti kita bersyukur kepada Allah Tuhan Semesta Alam, Yang Pengasih & Penyayang, atas semua nikmat karuniaNya berupa ruh, jiwa, dan badan serta alam semesta beserta isinya yang mendukung eksistensi kita
  • Membaca kalimat ikrar keimanan bahwa Allahlah Yang Berkuasa Pada Hari Kiamat
  • Membaca kalimat ikrar bahwa yang kita sembah / ikuti dan yang kita mintai pertolongan hanyalah Dia
  • Memohon agar Allah menunjuki kita jalan lurus, yakni jalan bagi yang dimuliakanNya (ridha Allah) dan bukan jalan yang sesat dan yang dimurkaiNya yang berarti menggunakan Al Quran dan Al Hadits sebagai pedoman hidup agar lurus (tidak sesat, tidak dimurkai)
  • Segera menindaklanjuti ikrar kita dalam Al-Fatihah dalam bentuk perbuatan nyata agar tidak menjadi orang beriman yang dibenci Allah (QS 61:2-3) dengan cara mengerjakan seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya (agar menjadi mulia, tidak sesat dan tidak dimurkaiNya) yang berarti selalu membaca, mempelajari (agar paham), mempraktekkan dan mensyiarkan ayat-ayat Al Quran seutuhnya sesuai kesanggupan, yang di antaranya adalah :
  • Berbuat baik kepada sesama manusia (dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang mis-kin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya,dll) dan alam se-mesta serta tidak berbuat kerusakan (QS 4:36, 7:56, dll)
  • Menafkahkan sebagian harta apa saja di waktu lapang dan sempit karena pada harta kita ada hak orang lain (fakir-miskin) dan sebagai pinjaman kepada Allah (QS 2:215, 236, 286; 51:19; 65:7, 6:135; 2:272),
  • Bekerja dengan selalu segera mengadakan perbaikan tanpa harus segera meminta hasilnya (QS.34:13, 37:60-61, 39:39, 7:35, 21:90,37 dll)
  • Mempraktekkan perniagaan yang tidak merugi/ terhindar dari azab yaitu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa, selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anu-gerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, (35:29; 61:10-11, 35:29),Tidak saling memakan harta dengan jalan batil / riba (QS 4:29-30, 2:275, dll),
  • Selalu menyadari adanya godaan syaitan/iblis (7:16-17; 23:97-98; 91:7-10) dan selalu siap menghadapi ujian da-ri Allah untuk meningkatkan ketakwaan kita (QS 2:214, 3:142, 65:7, 2:286; 6:135; 31:14-15; 64:14-15; 42:49-50; 7:189-190; 16:71, 17:21, 20:131; 7:155; 6:65, 123; 3:78; 2:79, 2:105,109;3:64-79,98, 99, 110-115, 113-115, 199; 4:123, 171; 5:66; 34:6; 42:14; 59: 11; 98:1-6, dll)
  • Berbuat adil, menyuruh berbuat adil, memutuskan perkara dengan adil (QS 5:8, 16:76; 38 22; 49:9, 38:22)
  • Berkata lemah-lembut (3:159), kata-kata baik/lunak/ pantas / membekas/kasih-sayang/tanpa nafsu (2:83; 31:19; 17:28; 4:63; 19:96; 53:3); lemah lembut / musyawarah (3:159; 42 : 38); mendengarkan perkataan lalu memilih yang terbaik (39:18); menyampaikan dengan hikmah dan pelajaran yang baik (16 : 125), berdebat dengan cara baik (29 : 46), dll, Memohon kelapangan / kemudahan sebagaimana Nabi Musa pernah memohon: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku,…” (lQS. 20:25-28)
  • Memenuhi janji (QS 2:63-64 ; 17:34, dll), meneliti infor-masi agar tidak menimpakan musibah (QS 49:6,27:64), Memaafkan kesalahan, menahan marah/bersabar / tidak putus asa dari rahmatNya (QS. 3:131-134; 2:156-157; 73:10; 28:54; 70:5; 46:35; 40:55; 15:56; dll)
  • Tidak mendahului Allah / tidak memastikan akan memperoleh sesuatu (QS 18: 23-24; 19:77; dll), berusaha mendamaikan (4:114; 49:10, dll), Berusaha sungguh dalam keadaan mukmin untuk mencapai /menghendaki kebahagiaan akhirat (QS 17:19), Berusaha mendekatkan diri /bersama/ beserta / mencari keridhoaan Allah (QS 7:56;, 2:186, 207; 5:35); 11:61; 18 : 110; 34: 37;56:83-89; 50:16; 29:69; 16:128, 22:40)
  • Tidak berprasangka, mengolok2, mencari2 kesalahan (QS 49:10-12); Tidak menyusahkan orang lain untuk menyem-pitkannya (QS 65: 6), Tidak mengurangi takaran & tim-bangan (QS 11:84, 55:7-9); Tidak mengikuti perintah yang tidak benar (QS 11:97); mengikuti orang yang tidak minta balasan/upah (QS 36:21); Tidak berdusta (QS 20 : 61), menggunakan akal (10:100) dan bertasbih bahwa segala sesuatu tidak ada yang sia-sia (3:190-191)
  • Tidak berlebih-lebihan dalam agama dan mengikuti hawa nafsu orang yang sesat (QS 5 :77);Tidak melampaui batas karena putus asa dari rahmatNya (QS 11: 112; 39 : 53) ; Makan rezeki yang baik & tidak melampaui batas (QS 20 :81), Tidak menyampaikan rahasia orang-orang mukmin kepada musuh Allah (QS 60:1);Bertasbih jika Allah memberikan petunjuk bahwa kita diberi kelebihan di antara kebanyakan orang beriman (QS 27: 15); Mengucapkan salam saat masuk rumah (QS 24:61); Tidak bercerai berai, kompak, musyawarah (QS 3:103; 61:4; 3:159; 42:38; 65:6),
  • Selalu mempelajari untuk memahami, mempraktekkan dan mengajarkan Al Quran (3:79-80, dll)
  • Segera bersyukur (QS 2:152),; 3:145, dll), mohon ampun / bertaubat atas semua kesalahan / kekurangan yang telah kita lakukan (QS 110:3, dll) dan selalu mengembalikan urusan kepadaNya (QS 3:109, 2:210, 11:123; 22:76, 57:5).
  • Melakukan kegiatan tsb berulang-ulang sesuai kesang-gupan selama 24 jam dikurangi waktu tidur sebagai wujud dari ingat Allah sebanyak-banyaknya (QS 62:9-10)

C. HADITS

  • “Kebajikan itu tidak akan punah dan dosa itu tidak akan dilupakan Dan yang Maha pemberi balasan (Allah) tidak akan mati, Beramallah apa yang engkau kehendaki sebab engkau itu akan ditulis Sesuai dengan perbuatanmu” (Hadits riwayat Baihaqi). “Ambillah olehmu dari amal yang menurut kesanggupan kamu, Maka sesungguhnya Allah swt. tidak jemu untuk menerima amalmu, Sehingga kamu sendiri yang merasa jemu“ (Hadits riwayat Bukhari & Muslim), dll.


    sumber : http://cobaanhidup.wordpress.com/2009/02/04/3berbuat-baik-versi-allah

Tips Hidup Sehat agar Terhindar dari Penyakit Kanker


Selain jantung, kanker adalah salah satu penyakit yang sangat mematikan. Catatan menunjukan terjadinya penyakit kanker diseluruh belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Selain dampak kematian kanker juga menimbulkan kerugian secara ekonomi, Ini karena memang biaya untuk pengobatan penyakit ini tergolong sangat mahal.
Tapi, ada cara murah yang dapat dilakukan orang untuk mencegah kanker. Fahma Sunarya, seorang pakar diet dan nutrisi dari Prevention Cancer Singapura, membeberkan tujuh tips untuk mencegah kanker.

Makan Buah dan Sayuran
Minimal memakan dua jenis buah-buahan dan dua jenis sayur-sayuran dalam sehari baik pada makan pagi, siang, atau malam. Juga jenis kacang-kacangan dan beras merah. “Buah-buahan banyak mengandung serat yang bagus buat kesehatan,” katanya.

Kurangi Makanan Olahan dan Berlemak
Kurangi minumam yang mengandung gula dan makanan cepat saji dan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging ayam, mentega, dan santan. Cegah juga makanan yang asin dan konsumsi makanan yang low-fat. “Makanan berlemak dapat memicu obesitas dengan cepat,” katanya.

Atur Pola Makan                                                                                  
Pola makan sehat dapat mencegah terjadinya kanker. Kanker terjadi karena banyak orang yang salah dalam penerapan pola makan. “Konsumsilah kalori seperlunya untuk tubuh,” katanya ketika menjadi pembicara dalam acara Healing Fest, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Hindari Tubuh Gemuk
Tubuh gemuk berpotensi menyebabkan kanker karena memiliki kadar kandungan lemak tinggi. Orang yang bertubuh gemuk juga memiliki proses insulin yang tidak lancar. Badan gemuk kerap terserang penyakit sepert jantung, kanker, dan diabetes.

Olah Raga
Perbanyaklah olah raga selama 30 menit setiap hari seperti jalan kaki dan meningkatkan intensitas waktu fitnes dari 30 menit menjadi 60 menit.

Makan Buah dan Sayuran
Minimal memakan dua jenis buah-buahan dan dua jenis sayur-sayuran dalam sehari baik pada makan pagi, siang, atau malam. Juga jenis kacang-kacangan dan beras merah. “Buah-buahan banyak mengandung serat yang bagus buat kesehatan,” katanya.

Rajin Cek Berat Tubuh
Sebaiknya rajin mengecek berat tubuh selama sebulan sekali agar mengetahui sejauh mana program diet kita berhasil.

Kurangi Minum Alkohol
Minumlah alkohol sesuai dengan kadarnya, bir sebanyak 30 ml, wine sebanyak 1 ml, sebaiknya laki-laki tidak lebih dari dua gelas minuman alkohol per hari dan perempuan hanya satu gelas per hari.

Hidup sehat dan bugar setiap hari adalah dambaan setiap orang. Agar hidup kita selalu segar bebas dari segala serangan penyakit, Dapat kita mulai dari kita sendiri. Salah satunya adalah dari sumber makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Jus buah alami adalah anjuran kami untuk tubuh selalu sehat.
Meminum jus buah alami 100 persen, dapat membantu melawan berbagai jenis penyakit. Hasil penelitian Asosiasi Kemajuan Sains Amerika (AAAS), Senin (11/3) menyebutkan jus buah alami dapat mencegah risiko kanker, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan aktivitas antioksidan.
Menurut penelitian para ahli dari Universitas California mengkonsumsi jus buah murni sama dengan kita makan buah utuh. Penelaahan tersebut mencakup berbagai jenis studi, dari jenis in vitro sampai ke uji klinis (dengan total 60 kertas), yang semuanya diterbitkan pada 2005 atau sesudahnya.
Berdasarkan beberapa penelitian ada beberapa jenis buah-buahan yang paling banyak mengandung manfaat bagi tubuh manusia, diantaranya apel, anggur, delima, cranberry dan jeruk.
Buah cranberry bermanfaat untuk mengurangi infeksi di saluran kemih. Anggur dan apel untuk perbaikan saat terjadi penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia lanjut. Risiko terkena prostat dapat dicegah dengan buah delima. Sementera buah jeruk untuk mengurangi risiko kanker pernapasan dan pencernaan. Yang pasti, buah-buahan tersebut juga bisa meningkatkan aktivitas antioksidan tinggi.

Pemicu nyeri migrain


     Migren atau sakit kepala sebelah dapat menyerang siapapun dan mana saja. Ada banyak penyebab yang dapat menimbulkan migren, Tapi pada tiap individu dapat berbeda-beda pemicunya, Yang paling sering ditemukan adalah faktor stress faktor lain adalah lingkungan, aroma tertentu, cuaca, sinar lampu, makanan dal lainya.

Di bawah ini adalah pemicu nyeri migrain yang paling umum :
1. Lingkungan
    Aroma parfum yang kuat merupakan pemicu langsung untuk beberapa perempuan. Maka itu, terkadang sulit bagi penderita untuk berada di ruang publik seperti kantor dan gerai kosmetik di mal. Bagi yang lain, kedipan lampu atau layar film di bioskop yang gelap atau sinar matahari yang menyilaukan melalui pohon di jalan atau saat sedang mengemudi juga bisa memicu migrain.
2. Stres
    Pemicu migrain yang paling umum adalah stres. Penderita migrain dianggap sangat responsif secara emosional. Rasa cemas, khawatir, syok, dan kesedihan, semua dapat melepaskan bahan kimia otak tertentu yang menyebabkan sakit kepala migrain.
3. Makanan
    Untuk si penderita migrain, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya agar Anda tidak mendapat serangan sakit kepala:
1. Keju cheddar
2. Cokelat
3. Makanan asin, acar, atau makanan fermentasi
4. Makanan yang mengandung nitrit atau nitrat seperti hot dog atau MSG
5. Kacang-kacangan
6. Buah pepaya, alpukat, jeruk
7. Minum lebih dari 2 cangkir minuman berkafein seperti teh, kopi, atau soda per harinya
8. Alkohol (termasuk anggur merah dan bir)

4. Mestruasi
    Bagi banyak kaum hawa, siklus menstruasi merupakan pemicu utama serangan migrain. Serangan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau selama periode menstruasi. Pada beberapa perempuan serangan bahkan muncul saat ovulasi. Penurunan estrogen diyakini sebagai pelakunya. Perempuan yang mendekati masa menopause, flukstuasi kadar estrogen juga dapat memicu peningkatan risiko migrain.

Selasa, 29 Oktober 2013

MENGENAL DIRI SEBENAR DIRI AKAN MENGENAL ALLAH

ILMU MENGENAL "DIRI"

PENGENALAN

Kebanyakkan  manusia pada hari ini menganggap bahawa "Hidup" itu hanyalah makan, bergerak, mencari kemewahan, bekerja dan lain lain lagi, mereka mengangap bahawa jasad kasar mereka itu hidup dengan sendiri nya yang membolehkan mereka melakukan kerja kerja harian mereka itu, tapi pernah kah mereka terfikir bahawa jasad mereka itu sebenar nya ialah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendiri nya  tanpa ada sesuatu yang menghidupkan nya?

Ketahuilah tanpa yang hidup itu jasad tidak ada erti nya. Tetapi benda mati ini lah yang dijaga dan diutamakan orang di dunia ini. Sedangkan semua tahu bila mati kelak, jasad akan busuk dan di tanam atau di bakar. Ini menunjukkan mati ialah bila hidup yang menghidupkan jasad tadi meninggalakan jasad.

Dimanakah letaknya yang di panggil hidup itu? Yang mana dengan adanya yang hidup itu lah jasad kita ini hidup dan   sebenarnya ia diam di dalam jasad kita sendiri, dan dia lah yang di panggil "DIRI" sebenar "DIRI"  dan menghidupkan jasad kita ini. Tapi pernah kah kita terfikir tentang "DIRI" itu atau cuba mencari dan mengenal nya.

Tentu nya soal yang akan timbul ialah dari mana "DIRI" itu, dimana letaknya "DIRI" itu, terdiri dari apakah "DIRI" itu, dan kemanakah perginya "DIRI" itu apabila jasad mati atau dengan lain perkataan "DIRI" meninggalkan jasad??? dan yang penting sekali bolehkah kita mengenal "DIRI" sebenar "DIRI" kita itu.

BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" NESCAYA KENAL LAH IA AKAN TUHAN NYA

Benarkah bila kita mengenal "DIRI" maka kita akan mengenal Tuhan ??

Kita semua tahu bahawa ujud nya roh!  Tak ada sesiapa yang dapat menafikan kenyataan ini, Kerana semasa Tuhan bertanya kepada sekelian Roh  " siapa kah Tuhan kamu " dengan sepontan sekelian Roh menjawab " bahkan " yang membawa makna mereka telah pun mengenal Tuhan yang esa.:

Kisah Roh memasukki jasad Adam

Setelah jasad Adam terbaring maka Tuhan telah memerintahkan Roh memasukki ke jasad Adam, tetapi sebelum itu Roh  telah bertanya " dimanakah harus aku masukki, ya ALLAH "  dan ALLAH pun menjawab " masuk lah mana mana yang kamu senangi "  Maka masuk lah Roh melalui hidung dan dengan itu maka bernafaslah kita melalui hidung.

Ini menunjukkan bahawa sesudah Roh memasukki badan, maka barulah bermulanya kehidupan kepada jasad dan terbukti di sini bahawa Roh lah yang dikatakan penghidup kepada jasad, dan mati pada jasad ialah apabila Roh keluar apabila sampai ajal nya.




Jasad kasar kita ini terdiri dari 2 yaitu:

1. Dihidupkan

Apakah maksud dihidupkan dan bahagian mana?   Yang dihidupkan ialah Jasad kasar kita ini, ia nya di hidupkan oleh ""Roh"" yang berada di dalam Jasad. "Roh" memasukki jasad semasa kita 100 hari dalam rahim ibu kita. "Aku tiupkan sebagian dari roh ku" kata firman Allah. Sejak itu lah kita hidup di dalam rahim ibu kita dan kemudian di lahirkan kedunia dan terus menjalankan kehidupan dari bayi hingga lah akhir hayat.

2. Menghidupkan

Yang menghidupkan ialah roh, yang datangnya (diciptakan) dari Allah, yang memasuki jasad dan terus hidup, tugas roh ialah menghidupkan jasad tetapi sayang nya jasad tidak langsung terfikir bahawa roh lah yanghidup sebenar benar hidup dan menghidupkan jasad yang bila mana roh meninggalkan nya maka matilah dia di panggil orang dan di tanam atau di bakar.


MATI  IALAH  APABILA  ROH MENINGGALKAN  JASAD

Jadi siapakan yang berkepentingan disini, tentunya jasad kerana tanpa roh maka jasad tidak bermaana langsung.

Jasad perlukan roh untuk hidup tapi kenapa roh tidak dipedulikan semasa hidup nya

Perlukah roh di kenali?

Sebelum mengenal Roh  haruslah kita mengenal "DIRI"


"BARANG  SIAPA  MENGENAL  "DIRI"  MAKA KENALLAH  DIA  AKAN  TUHAN  NYA"

APA  KAH  "DIRI" ITU"

Untuk pengetahuan semua bahawa "DIRI" itu mendatang kemudian setelah roh memasukki jasad, bagaimana ini berlaku?

Apabila Roh berada di dalam Jasad maka perkembangan cahaya Roh itu yang memenuhi dalaman Jasad keseluruhan nya, ini telah menyebabkan ujudnya "Diri" yang  berupa  saperti jasad nya memenuhi ruang dalaman jasad nya..


Maka ujudlah "Diri" sebenar "Diri" dan "DIRI"  ini lah yang harus di kenal. 
(kenal lah diri maka kenal tuhan)

BAGAIMANA  MENGENAL "DIRI" SEBENAR "DIRI"

Ada berbagai cara dan kaedah digunakan untuk mengenal "DIRI" ini, bergantung kepada perguruan dan kaedah guru guru mengajar kepada murid murid nya. Semua perguruan ini betul dan cara apa sekali pun di gunakan, tujuan nya satu ya itu untuk mengenal "DIRI" sebenar "DIRI" .

Untuk mengenal "DIRI" ini ada 3 cara:

  1. Terbuka dengan sendiri nya
  2. Ushakan sendiri untuk membukanya
  3. Dibukan oleh guru. (guru guru yang berpengalaman)

Apakah yang di maksudkan “dibuka”

Di buka maksudnya ialah membukakan jalan jalan pancaran cahaya "DIRI" itu hingga keluar dari jasad dan terpancarlah cahaya "DIRI" itu keluar dari jasad melalui jalan jalan nya dan dengan rasa yang bergetar getar pada jalan keluar nya, rasa ini dapat dirasakan dengan nyata oleh murid murid yang mempelajari ilmu ini.

Ini lah rahsia hidup kita dan "DIRI" ini lah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita, kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, di dunia dan akhirat, Insyaallah.

Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu kerana dia datang dari sana, dari MAHA pencipta dan MAHA besar.

Banyak lag persoalan yang akan timbul apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar benar "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:

Dia mengetahui kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui
Dia bijak kerana datang dari yang MAHA bijaksana
Dia lah sebaik baik Guru
Kehidupan sebenar ialah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang kemudian

Kesimpulan nya kenali lah "DIRI" kita ini yang dia lah sebenar benar "DIRI" dan kemukakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini sementara menunggu hari yang kekal abadi, kerana dia kekal kerana di kekalkan.

Ilmu Mengenal "DIRI" ialah satu ilmu pengetahuan yang harus di ketahui oleh semua orang kerana tiap tiap maanusia membawanya di dalam jasad kasar mereka, harus kah penghidup jasad kita ini kita biarkan begitu saja tanpa mengenali dan merasakan nya, hanya semasa maut hampir datang menjemput baru kita sedar yang dia akan meninggalkan kita?????


sumber : http://rahsiaalif.tripod.com