Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
RT @Gus_Sholah: "Bagi Muslim yg menerima ucapan Lebaran dari Kristiani,
balaslah dg ucapan Natal. Dalilnya QS al-Nisa 4:86." (Salahuddin Wahid:
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang)
Perdebatan
seputar halal-haram mengucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani
selalu mencuat setiap mendekati tanggal 25 Desember. Saya pribadi
sebenarnya udah bosen dengan topik macam gini, sekaligus prihatin tiap
ada tulisan : “ HARAMNYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL “, menghiasi sampul
majalah-majalah “Islami” sehingga makin menguatkan stigma bahwa umat
Islam ini tidak toleran.
Tulisan ini adalah murni opini pribadi
saya. Jadi saya enggak lagi memposisikan diri sebagai orang yang lebih
tahu, apalagi paling tahu segalanya. Anda 100% berhak untuk tidak setuju
kepada saya!
Dan saya udah siap dicap : “sesat, menyimpang,
liberal, dsb”. Terserah anda yang tidak setuju! Tapi setidaknya baca
penjelasan saya hingga kalimat terakhir … ^^b
Saya udah sering
ditegur (bahkan kadang dihujat) oleh sebagian saudara mukmin kita
perihal saya mengucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani. Beberapa
poin yang sering dijadikan argumen oleh mereka adalah :
1. NABI ISA ALMASIH TIDAK DILAHIRKAN TANGGAL 25 DESEMBER.
Sepakat! Perayaan 25 Desember sebagai hari kelahiran Nabi Isa Almasih
alias Yesus Kristus tidak memiliki landasan di dalam kitab suci umat
Kristen yaitu Alkitab.
Festival 25 Desember diambil dari
tradisi Romawi yaitu memperingati kelahiran “Sol Invictus” alias “Dewa
Matahari Yang Tak Terkalahkan.” Maka kemudian festival ini diadopsi ke
dalam agama Kristen untuk memudahkan penyebaran di kalangan masyarakat
Romawi.
Jadi, sebagian saudara mukmin kita (dengan arogan)
bilang bahwa umat Kristen telah disesatkan karena secara tidak sadar
telah memperingati hari lahir dewa berhala Romawi.
Nah, kalo
bagi saya : kalau emang mereka dianggap sesat mah, biarin aja! Lha wong
sesat-sesat mereka sendiri, ngapain kita ngurusin rumah tangga orang?
Pekerjaan rumah untuk membenahi umat kita masih amat sangat buanyaaakkkk
… Jadi mulai sekarang STOP ngurusin “sesatnya” umat lain, dan mulai
fokus kepada pembenahan umat kita sendiri!
2. MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL BERARTI MENGAKUI KELAHIRAN ISA SEBAGAI ANAK TUHAN, DAN (BAHKAN) MENGAKUI ISA SEBAGAI TUHAN
Oke … Sekarang ayo kita tanya pada diri kita sendiri! Apakah dengan
mengucapkan “Selamat Natal” maka iman kita terkikis (karena ikut
mengakui bahwa Isa Almasih adalah Anak Tuhan dan Tuhan)?
Kalo
anda ngerasa demikian, maka saran saya : STOP ucapkan selamat Natal!
Benahi iman anda dulu, karena kalo udah gini berarti iman anda belum
kuat (suer gan … ternyata banyak saudara seiman kita emang imannya belum
kuat, buktinya selalu merasa “terancam imannya” setiap ada tradisi atau
penemuan yang dianggap tidak pernah diajarkan dalam “Islam”!)