Jumat, 20 Desember 2013

HARAM MENGUCAPKAN “SELAMAT NATAL” … BENARKAH?

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

RT @Gus_Sholah: "Bagi Muslim yg menerima ucapan Lebaran dari Kristiani, balaslah dg ucapan Natal. Dalilnya QS al-Nisa 4:86." (Salahuddin Wahid: Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang)

Perdebatan seputar halal-haram mengucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani selalu mencuat setiap mendekati tanggal 25 Desember. Saya pribadi sebenarnya udah bosen dengan topik macam gini, sekaligus prihatin tiap ada tulisan : “ HARAMNYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL “, menghiasi sampul majalah-majalah “Islami” sehingga makin menguatkan stigma bahwa umat Islam ini tidak toleran.

Tulisan ini adalah murni opini pribadi saya. Jadi saya enggak lagi memposisikan diri sebagai orang yang lebih tahu, apalagi paling tahu segalanya. Anda 100% berhak untuk tidak setuju kepada saya!

Dan saya udah siap dicap : “sesat, menyimpang, liberal, dsb”. Terserah anda yang tidak setuju! Tapi setidaknya baca penjelasan saya hingga kalimat terakhir … ^^b

Saya udah sering ditegur (bahkan kadang dihujat) oleh sebagian saudara mukmin kita perihal saya mengucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani. Beberapa poin yang sering dijadikan argumen oleh mereka adalah :

1. NABI ISA ALMASIH TIDAK DILAHIRKAN TANGGAL 25 DESEMBER.

Sepakat! Perayaan 25 Desember sebagai hari kelahiran Nabi Isa Almasih alias Yesus Kristus tidak memiliki landasan di dalam kitab suci umat Kristen yaitu Alkitab.

Festival 25 Desember diambil dari tradisi Romawi yaitu memperingati kelahiran “Sol Invictus” alias “Dewa Matahari Yang Tak Terkalahkan.” Maka kemudian festival ini diadopsi ke dalam agama Kristen untuk memudahkan penyebaran di kalangan masyarakat Romawi.

Jadi, sebagian saudara mukmin kita (dengan arogan) bilang bahwa umat Kristen telah disesatkan karena secara tidak sadar telah memperingati hari lahir dewa berhala Romawi.

Nah, kalo bagi saya : kalau emang mereka dianggap sesat mah, biarin aja! Lha wong sesat-sesat mereka sendiri, ngapain kita ngurusin rumah tangga orang? Pekerjaan rumah untuk membenahi umat kita masih amat sangat buanyaaakkkk … Jadi mulai sekarang STOP ngurusin “sesatnya” umat lain, dan mulai fokus kepada pembenahan umat kita sendiri!

2. MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL BERARTI MENGAKUI KELAHIRAN ISA SEBAGAI ANAK TUHAN, DAN (BAHKAN) MENGAKUI ISA SEBAGAI TUHAN

Oke … Sekarang ayo kita tanya pada diri kita sendiri! Apakah dengan mengucapkan “Selamat Natal” maka iman kita terkikis (karena ikut mengakui bahwa Isa Almasih adalah Anak Tuhan dan Tuhan)?

Kalo anda ngerasa demikian, maka saran saya : STOP ucapkan selamat Natal! Benahi iman anda dulu, karena kalo udah gini berarti iman anda belum kuat (suer gan … ternyata banyak saudara seiman kita emang imannya belum kuat, buktinya selalu merasa “terancam imannya” setiap ada tradisi atau penemuan yang dianggap tidak pernah diajarkan dalam “Islam”!)